
Bagi yang pernah mengalami krisis ekonomi tahun 1997, masih segar dalam ingatan berbagai hal yang menyeramkan terjadi. Banyak perusahaan yang akhirnya harus tutup kegiatannya. Tidak Sedikit kantor atau bisnis yang berhenti dan bubar. Orang harus Antri susu bayi yang harganya tiba-tiba naik tinggi dan persediaannya terbatas. Susu bayi banyak mengandung komponen impor sehingga begitu Kurs dolar naik, maka harga pun meroket. Sementara itu ATM di serbu karena panik. Orang Ingin pegang uang kas, akibat pengumuman penutupan bank dan Industri perbankan menjadi lumpuh. Kekhawatiran akan krisis ekonomi kembali menghantui Indonesia, terutama dengan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang telah menembus angka Rp16.400. Angka ini angka psikologis ketika krisis terjadi. Tulisan untuk menjawab, Bagaimana Analisis Prediksi Krisis Ekonomi Indonesia: Mengulang Sejarah 1997?